Resensi Buku : Novel “Matahari” Karya Tere Liye



Tentang Buku :
·         Judul Buku                  : Matahari
·         Penulis                         : Tere Liye
·         Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
·         Tahun Terbit                : Maret 2017
·         Tempat Terbit              : Jakarta
·         Tebal Buku                  : 400 Halaman

Buku Novel Matahari karya Tere Liye merupakan buku ketiga dari serial bumi. Masih menceritakan tentang petualangan tiga sahabat di dunia paralel. Jika di novel “Bumi” menceritakan petualangan di Klan Bulan, novel “Bulan” menceritakan petualangan di Klan Matahari, novel matahari ini menceritakan petualangan di Klan Bintang.

Sepulang dari Klan Bulan dengan keadaan berduka karena meninggalnya Ily. Raib, Seli, dan Ali di perintahkan untuk menjalani kehidupan seperti remaja lainya. Ali mendadak populer karena masuk tim basket dan menjadi pemain hebat dalam tim basket. Raib merasa bahwa Ali curang, tapi Ali tetap mengelak.

Karena kegeniusan dan rasa penasaran. Ali membuat kapsul perak yang ia beri nama ILY. Ali juga mempelajari pengetahuan baru dari tabung perak pemberian Av yang berisi soft copy seluruh arsip perpustakaan Klan Bulan. Karena itulah Ali ingin berpetualang menuju Klan Bintang yang letaknya tak banyak diketahui orang.

Ali membujuk Raib agar menggunakan buku kehidupan sebagai portal menuju klan bintang. Raib tidak mewujudkan keinginan Ali karena Raib telah berjanji kepada Av dan Miss selena untuk tidak menggunakan buku itu tanpa sepengetahuan mereka. Setelah berulang kali Ali gagal membujuk Raib, Ali tetap tidak menyerah. Ia mencari cara agar dapat pergi menuju Klan Bintang tanpa buku kehidupan.

Setelah mencari tahu dan mencari cara agar dapat pergi menuju Klan Bintang. Ali akhirnya menemukan lorong kuno di bawah tanah dan mereka siap berpetualang di dunia paralel lagi.

Berbeda dengan novel “Bumi” dan “Bulan” yang menceritakan kisah petualangan tiga orang sahabat ke dunia paralel dan kembali ke Klan Bumi, novel “Matahari” tidak menceritakan sampai habis bagaimana klimaks dari permasalahan yang mereka alami hingga membuat pembaca harus menahan napas untuk menunggu kelanjutan ceritanya pada novel yang akan datang.

Tere Liye pandai memainkan alur cerita dalam novel kali ini. Jika ada pembaca baru yang membaca novel “Matahari”, mereka tak perlu merasa bingung karena setiap ada hal yang ganjil tentang sesuatu ada penjelasan pada catatan kaki novel “Matahari”.

Buku ini tak hanya layak dibaca oleh para remaja tetapi juga untuk kalangan umum, karena di dalamnya terdapat banyak amanat yang disampaikan oleh penulis. Kehebatan para tokoh sangat terlihat jelas saat mereka lebih bijak dalam menguasai kekuatan mereka masing-masing.

Hanya saja ada beberapa kesalahan penulisan kata dalam buku ini sehingga membuat membaca harus berhenti sejenak untuk memeriksanya dengan saksama. Dan kalau dibandingkan dengan novel-novel sebelumnya, petualangan dari ketiga tokoh dalam novel ini kalah seru. Seperti dalam novel sebelumnya penulis menggunakan sudut pandang orang pertama yaitu Raib alias aku.

Bagian yang sangat menarik dari novel ini dan novel-novel sebelumnya adalah ketika seluruh penjelasan yang menurut pembaca itu tidak logis bisa diterjemahkan ke dalam kalimat-kalimat ilmiah dan dapat membuat pengertian bagi setiap pembacanya.

Petualangan para tokoh ke dalam dunia paralel membuat pembaca memahami bagaimana seharusnya bersikap jika tidak tahu pengertian akan sesuatu. Belajar dari sikap Ali yang tidak mau menyerah jika tidak menemukan penjelasan-penjelasan tertentu, Seli yang banyak mendengar dan tidak ceroboh untuk melakukan sesuatu, dan Raib yang selalu mementingan teman-temannya dan tidak mau meninggalkan mereka dalam situasi apa pun.
~Salam Literasi


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Novel “Rindu” Karya Tere Liye

Resensi Buku : Novel “Bulan” Karya Tere Liye